Lubang Resapan Biopori Sebagai Alternatif Pengolahan Sampah Organik Berkelanjutan

Penulis

  • Afrie Nardiansyah Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Abstrak

Pengelolaan sampah belum menjadi kesadaran masyarakat dan masih menjalankan kebiasaan turun-temurun dalam pengelolaannya. Sampah yang ada di masyarakat tidak dipilah dan kebanyakan hanya dibakar. Hal ini menjadi permasalahan pencemaran lingkungan. Limbah organik pun tidak termanfaatkan dengan baik. Selain itu adanya permasalahan lain terkait dengan genangan air yang sulit teresap ke dalam tanah di beberapa titik jalan desa menyebabkan resapan air di Desa Wonotirto, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen kurang lancar. Belum banyak masyarakat yang melakukan pengolahan sampah menjadi sesuatu produk yang lebih bernilai. Adanya dua permasalahan tersebut dapat diatas dengan pembuatan lubang resapan biopori untuk membantu peresapan air dan penyimpanan sampah organik sebagai pupuk. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu observasi kemudian praktik lapang untuk pembuatan lubang resapan biopori. Hasilnya saat musim penghujan tiba, lubang resapan biopori dapat mencegah banjir dengan bertambahnya resapan air di beberapa titik di desa Wonotirto dan sampah organik dapat dimanfaatkan untuk kesuburan tanah. Masyarakat pun meningkat kesadarannya untuk menjaga lingkungannya tetap baik karena masyarakat melihat sendiri proses pembuatan dan hasilnya untuk lingkungan

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-14

Terbitan

Bagian

Krisakti