Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Octuple Helix untuk Meningkatkan Daya Saing Desa Wisata di Kawasan Geopark Kebumen

Penulis

  • Ginanjar Dwi Cahyanto Universitas Sebelas Maret
  • Aidah Nur Afifah MAN 4 Kebumen

Abstrak

Desa wisata menjadi strategi penting dalam pembangunan berkelanjutan pada kawasan Geopark Kebumen dengan potensi alam, budaya, dan geologi yang baru ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark. Meskipun demikian, data menunjukkan penurunan jumlah kunjungan wisatawan pada 2023 menunjukkan perlunya penguatan daya saing desa wisata. Penelitian ini bertujuan merumuskan model pemberdayaan masyarakat berbasis octuple helix untuk meningkatkan daya saing desa wisata di kawasan Geopark Kebumen. Metode yang digunakan adalah literatur review dari 999 artikel, disaring menjadi 30 artikel relevan periode 2021-2025. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan octuple helix yang melibatkan delapan stakeholder yaitu pemerintah, akademisi, industri, media, LSM, masyarakat, tokoh lokal, dan influencer dapat menciptakan kolaborasi holistik dalam pengelolaan desa wisata. Model dikembangkan menggunakan pendekatan CIPOO (Context, Input, Process, Output, Outcome) yang mencerminkan intervensi sistematis dalam membangun kemandirian dan daya tarik desa wisata. Kesimpulannya, desa wisata yang dikelola secara kolaboratif melalui model ini berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi lokal, pelestarian budaya, dan promosi kawasan Geopark Kebumen secara berkelanjutan.

Kata kunci : CIPOO, desa wisata, Geopark Kebumen, Octuple Helix, pemberdayaan masyarakat

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-14

Terbitan

Bagian

Semarak Kabumian